Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) terkoreksi. Pasar memilih aksi ambil untung sebelum data ekspor dan persediaan CPO dirilis oleh Dewan Sawit Malaysia, hari ini.
Harga CPO untuk kontrak pengiriman Juni 2013, Selasa (9/4) pukul 18.45 WIB, melemah 0,21% menjadi RM 2.395 per ton dibanding harga sehari sebelumnya. Sejak awal tahun ini, harga CPO memang cenderung tertekan dan telah mencatatkan penurunan sebesar 8,03%.
Hasil survei Bloomberg memprediksikan, persediaan CPO di Malaysia kemungkinan akan menyusut sebesar 7% menjadi 2,27 juta ton pada Maret 2013 dibandingkan dengan stok bulan sebelumnya. Survei itu juga memprediksikan, produksi CPO Malaysia akan naik 2,3% menjadi 1,33 juta ton dan pengiriman CPO meningkat 2,1% menjadi 1,43 juta ton pada periode yang sama. "Harga telah naik cukup banyak kemarin, sehingga aksi ambil untung mewarnai perdagangan sebelum data resmi keluar," ujar Ivy Ng, analis CIMB Investment Bank Bhd, kepada Bloomberg.
Permintaan tetap ada
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo futures mengatakan, perekonomian global saat ini belum sepenuhnya menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sehingga, harapan harga CPO akan kembali ke tren penguatan dalam waktu dekat terbilang cukup sulit.
Saat ini, pasar hanya bereaksi terhadap ekspektasi berkurangnya stok CPO Malaysia. Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri berpendapat, saat ini sudah saatnya bagi harga CPO untuk naik karena musim panen raya sudah berakhir. Permintaan CPO secara global terutama dari China dan India sebenarnya masih bisa naik.
Sementara itu, peraturan pembatasan impor CPO dari India tidak akan terlalu menghambat pergerakan harga CPO. Sebab, produsen lokal India sebenarnya tidak mampu menangani permintaan CPO domestik yang cukup tinggi. Sehingga impor dari Indonesia dan Malaysia diperkirakan masih cukup besar.
Secara teknikal, Zulfirman melihat harga CPO akan bergerak sideways. Moving Average (MA) menunjukkan harga bergerak di bawah MA 50, mengindikasikan adanya potensi bearish. Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih berada di area negatif, di level -17, dengan pergerakan mendatar.
Kiswoyo memprediksi, harga CPO akan menguat di kisaran RM 2.350-RM 2.450 per ton dalam sepekan ini.
Harga CPO untuk kontrak pengiriman Juni 2013, Selasa (9/4) pukul 18.45 WIB, melemah 0,21% menjadi RM 2.395 per ton dibanding harga sehari sebelumnya. Sejak awal tahun ini, harga CPO memang cenderung tertekan dan telah mencatatkan penurunan sebesar 8,03%.
Hasil survei Bloomberg memprediksikan, persediaan CPO di Malaysia kemungkinan akan menyusut sebesar 7% menjadi 2,27 juta ton pada Maret 2013 dibandingkan dengan stok bulan sebelumnya. Survei itu juga memprediksikan, produksi CPO Malaysia akan naik 2,3% menjadi 1,33 juta ton dan pengiriman CPO meningkat 2,1% menjadi 1,43 juta ton pada periode yang sama. "Harga telah naik cukup banyak kemarin, sehingga aksi ambil untung mewarnai perdagangan sebelum data resmi keluar," ujar Ivy Ng, analis CIMB Investment Bank Bhd, kepada Bloomberg.
Permintaan tetap ada
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo futures mengatakan, perekonomian global saat ini belum sepenuhnya menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sehingga, harapan harga CPO akan kembali ke tren penguatan dalam waktu dekat terbilang cukup sulit.
Saat ini, pasar hanya bereaksi terhadap ekspektasi berkurangnya stok CPO Malaysia. Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri berpendapat, saat ini sudah saatnya bagi harga CPO untuk naik karena musim panen raya sudah berakhir. Permintaan CPO secara global terutama dari China dan India sebenarnya masih bisa naik.
Sementara itu, peraturan pembatasan impor CPO dari India tidak akan terlalu menghambat pergerakan harga CPO. Sebab, produsen lokal India sebenarnya tidak mampu menangani permintaan CPO domestik yang cukup tinggi. Sehingga impor dari Indonesia dan Malaysia diperkirakan masih cukup besar.
Secara teknikal, Zulfirman melihat harga CPO akan bergerak sideways. Moving Average (MA) menunjukkan harga bergerak di bawah MA 50, mengindikasikan adanya potensi bearish. Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih berada di area negatif, di level -17, dengan pergerakan mendatar.
Kiswoyo memprediksi, harga CPO akan menguat di kisaran RM 2.350-RM 2.450 per ton dalam sepekan ini.