Perhitungan Pemakaian Chemical Eksternal Treatment dari hasil JAR TEST
Diketahui Kap. Clarifier Tank 150 ton
Flowrate ke Clarifier 40 ton/jam
Dosis Alum Al2(SO4)3 hasil Jar Test 40 ppm (1 ppm = 1 mg/liter = gr/ton)
Lamanya kebutuhan operasi 20 jam
Tentukan jumlah Alum yang dibutuhkan ?
Jlh Alum 40 gr/ton x 40 ton/jam x 20 jam
= 32000 gr =32 kg
Alternatif 1. Injeksi dosing pump sudah di-set 10 ltr/jam
= 10 ltr/jam x 20 jam
= 200 ltr/jam
Jd Alum 32kg dilarutkan dalam 200 liter air
Konsentrasi larutan dalam tangki
berat unsur Al2(SO4)3 = 100
Konsentrasi larutan dlm tangki (mol / liter) 320 mol
=1,6 mol/liter
Alternatif 2. Volume tangki ditentukan mis: 1000 liter
Jlh Alum 40 gr/ton x 40 ton/jam x 20 jam
= 32000 gr = 32 kg
Flowrate dosing pump =1000 liter /20 jam
=50 ltr/jam
Dosing pump di-set 50ltr/jam
Tampilkan postingan dengan label Laboratorium PKS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Laboratorium PKS. Tampilkan semua postingan
Jumat, 14 Februari 2014
Selasa, 28 Januari 2014
Prosedur Jar test (prosedur penjernihan air)
JAR TEST
Tujuan dilakukan test ini adalah untuk mengetahui banyaknya dosis soda ash dan alum yang digunakan agar air sungai yang keruh yang akan masuk ke sand filter dapat terbentuk flokulasi sehingga sand filter berfungsi dengan baik
· Pembuatan larutan
Pembuatan larutan alum / N -3276 / soda ash
Ditimbang 10 gram alum /N-3276 / soda ash, dan dilarutkan dalam 1 liter air ( larutan alum / N-3276/soda ash konsetrasi 1 % )
Pembuatan larutan flocculant / N- 8173 pulv
Ditimbang 1 gram N-8173 pulv, dilarutkan dalam 1 liter air ( larutan N-8173 Pulv kosentrasi 0.1 %). Pada saat pelarutan, N-8173 pulv tersebut agar dapat dituangkan perlahan-lahan sambil diaduk.
· Diambil sample air baku dan dimasukkan ke dalam beaker glass 4 buah masing-masing 1 liter. Kemudian tempatkan beaker glass tersebut pada peralatan jar test.
· Kecepatan putaran pengaduk dipilih posisi maksimal
Diinjeksikan alum dengan variasi dosis misalnya untuk beaker glass 1 sebesar 30 ppm, beaker glass 2 sebesar 40 ppm, beaker glass 3 sebesar 50 ppm, beaker glas 4 sebesar 60 ppm
Kemudian diinjeksikan N-3276 sebesar 2 ppm
Lalu diinjeksikan soda ash sebesar kira-kira ½ - ¾ dari jumlah penginjeksian alumatau diatur sedemikian hingga ph air berkisar 7
( untuk larutan kosentrasi larutan 1 %, 1 ml larutan berarti 10 ppm, sedangkan untuk larutan kosentrasi 0.1 %, 1 ml larutan berarti 1 ppm).
Pengadukan dilakukan selama lebih kurang kira-kira 5 – 10 menit
· Kecepatan putaran pengaduk kemudian dikurangi menjadi lebih kurang 10-20 rpm. Kemudian diinjeksikan laruan N-8173 Pulv sebesar 0.2 ppm
· Pengamatan hasil jar test
Hal-hal yang harus dievaluasi
- Kecepatan proses pengendapan yang terjadi
- Kekuatan dari flok yang terbentuk
- Kekompakan dari lapisan padatan
- Kerjernihan air
Jar test dengan hasil terbaik, dosis bahan kimianya dapat diaplikasikan pada unit klarifier. Apabila belum diperoleh hasil maksimal, jar test dapat diulangi dengan meningkatkan dosis bahan kimianya.
Larutan standar
- alum : 2.5 gr/ 500 ml : 2500 / 0.50 = 5000 ppm ( 1 ml = 10 ppm)
- soda ash : 2.5 gr/ 500 ml : 2500 / 0.50 = 5000 ppm ( 1 ml = 10 ppm)
- flokulan : 0.01 gr/ 500 ml : 10 / 0.50 = 20 ppm ( 1 ml = 0.04 ppm)
cara perhitungan : seluruh chemical dilarutkan dengan menggunakan aquadest
Contoh:
Dik = Dari hasil jar test diperoleh alum 3 ml = 30 ppm
Kapasitas pompa klarifier = 40 ton / jam
Jam proses = 20 jam
Dit = Berat Chemical Alum …….?
Jawab
= 24 kg
Mak chemical alum yang digunakan = 24 kg
Turbidity, FTU atau NTU : 5 maks
Kamis, 09 Januari 2014
Procedure pengujian mutu limbah – penentuan asam lemak mudah menguap (VFA)
Procedure pengujian mutu limbah – penentuan asam lemak mudah menguap (VFA)
Pengertian
Asam lemak mudah menguap (VFA) adalah asam-asam yang dapat menguap pada suhu air mendidih
Defenisi dan prinsip
Asam lemak mudah menguap dapat dipisahkan dengan metode destilasi
Peralatan diperlukan
- Buret 25 ml
- Beaker 100ml
- Gelas ukur 100 ml
- PH meter
- Statif
- Magnit dan pengaduk magnit
- Heating mantle
Reagent diperlukan
- Asam sulfat
- NaOH 0.1 N
Prosedure Kerja
Masukkan 100ml limbah cari ke dalam labu erlemeyer dengan aquadest hingga menjadi 150 ml dan tambahkan 5 ml H2SO4 6N. kemudian didestilasi dalam Heating Mantle. Hasil destilasi ditampung sampai volume 100 ml. Titrasi dengan NaOH 0.1 dan celupkan PH meter ke dalam hasil destilasi dan diaduk magnetic stirrer. Titrasi berakhir dengan PH 7.8
Cara perhitungan
V = Volume dari Na OH
N = normalitas dari NaOH
Prosedure pengujian mutu limbah PKS – penentuan alkalinitas
Prosedure pengujian mutu limbah – penentuan alkalinitas
Pengertian
Alkalinitas adalah tingkat kealkalian dari limbah yang disebabkan oleh garam CaCO3 atau garam alkali tanah.
Defenisi dan prinsip
Alkalinitas dapat ditetapkan dengan mereaksikan logam alkali yang terdapat dalam air dengan asam sulfat
Peralatan diperlukan
· Buret 25 ml
· Labu erlemeyer
· Pipet 10 ml
Reagent Diperlukan
· Limbah cair
· Larutan methyl orange 1 % dalam alcohol (mthyl orange)
· Larutan 0.1 N H2SO4
Prosedur test
· Contoh di pipet sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam gelas erlemeyer selanjutnya encerkan dengan aquadest menjadi 100 ml
· Kemudian dititrasi dengan asam sulfat 0.1 N, celupkan PH meter dan aduk dengan magnetic stirrer. Titrasi dinyatakan selesai jika PH mencapai 4.5
Cara pehritungan
A = Volume asam sulfat
N = Normalitas asam sulfat
Prosedur Test
· Ambil 10 ml larutan 0.1 H2SO4, ditambahkan indicator pp 2 tetes- titrasi dengan larutan 0.1 NaOH
· Titrasi diakhiri jika telah terjadi perubahan warna menjadi merah jambu
cara perhitungan
Langganan:
Postingan (Atom)