Jumat, 07 Desember 2012

TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI PUPUK ORGANIK

               Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman.Tandan kosong kelapa sawit mencapai 23% dari jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif pupuk organik juga akan memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi. bagi perkebunan kelapa sawit, dapat menghemat penggunaan pupuk sintesis sampai dengan 50%, pupuk organik yang dihasilkan dari TKKS dapat beupa pupuk kompos dan pupuk Kalium.

A. Pupuk Kompos

                    Pupuk kompos adalah bahan organik yang telah mengalami fermentasi atau dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme. pada prinsipnya pengomposan TKKS untuk menurunkan nisbah C/N yang terkandung didalam tandan segar agar mendekati nisbah C/N tanah. C/N yang mendekati nisbah C/N tanah akan mudah diserap oleh tanaman. C/N kompos yang diinginkan adalah < 20
              Untuk membuat kompos tandan kosong dicacah terlebih dahulu menjadi serpihan-serpihan dengan memakai mesin pencacah. kemudian bahan yang telah dicacah ditumpuk memanjang dengan ukuran lebar sekita 2.5 m dan tinggi 1 m. Selama proses pengomposan tumpukan tersebut disiran oleh limbah cair yang berasal dari pabrik kelapa sawit. Tumpukan tersebut dibiarkan diatas lantai semen dan dibiarkan diudara terbuka selama enam minggu. Kompos dibolak-balik dengan mesin pembalik. Setelah itu, kompos siap dimanfaatkan. Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton tandan buah segar per jam dapat menghasilkan 60 ton kompos dari 100 ton tandan kosong yang dihasilkan.
            Kompos TKKS dapat dimanfaatkan untuk memupuk semua jenis tanaman. Kompos TKKS memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain sebagai berikut :
  1. Memperbaiki struktur tanah berlempung menjadi ringan
  2. membantu kelarutan unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
  3. bersifat homogen dan mengurangi resiko sebagai pembawa hama tanaman
  4. merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air yang meresap kedalam tanah.
  5. dapat diaplikasikan pada sembarang musim.
               tandan kelapa sawit yang diubah menjadi kompos tidak hanya mengandung nutrisi tetapi juga mengandung bahan organik lain yang berguna bagi perbaikan struktur organik pada lapisan tanah, terutama pada kondisi tanah tropis. Kompos merupakan sumber Fosfor (P), Kalsium (ca), Magnesium (Mg), dan Karbon (C). Perlu diketahui bahwa pada proses pengomposan TKKS tidak menggunakan cairan asam dan bahan kimia lain sehingga tidak terdapat pencemaran atau polusi. Proses pengomposan pun tidak menghasilkan limbah. Dibawah ini ditampilkan beberapa gambar pengomposan.



B. Pupuk Kalium (Abu Janjangan)

                Tandan kosong kelapa sawit sebagai limbah padat dapat dibakar dan menghasilkan abu tandan. Abu tersebut ternyata mengandung 30 - 40% K2O, 7% P2O5, 9% CaO dan 3% MgO. Selain itu  juga mengandung unsur hara mikro yaitu 1.200 ppm Fe, 1.000 ppm Mn, 400 ppm Zn, dan 100 ppm Cu.
Sebagai Gambaran Umum bahwa pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan 1.200 ton TBS/hari akan menghasilkan abu tandan sebesar 10.8% atau sekitar 129.6 ton abu/hari, setara dengan 5.8 ton KCL, 2.2 ton Kiserite dan 0.7 ton TSP. dengan penambahan polimer tertentu pada abu tandan dapat dibuat pupuk butiran berkadar K2O 30 - 38% dengan pH 8 - 9

          Kelangkaan pupuk KCL yang kerap kali dihadapi oleh perkebunan dapat diatasi dengan menggantinya menggunakan abu tandan. Biaya produksinya pun lebih rendah dibandingkan dengan harga pupuk KCL.