Jumat, 08 Februari 2013

Penyakit Infeksi Kelapa Sawit


Penyakit Busuk Akar
Patogen           : Rhizoctonia sp., Pythium sp., Fusarium sp.
Munculnya penyakit ditandai dengan memucatnya daun lalu tanaman mengalami kelayuan. Hal tersebut disebabkan pembusukan yang terjadi pada akar bibit kelapa sawit.
Pengendalian   : hindari perlukaan akar, sanitasi bibit sakit, menggunakan biofungisida yang mengandung Trichoderma sp (10 gram/polibag), menggunakan fungisida Thiram atau Benomil 0.1-0.2% dengan dosis 1 liter larutan/bibit.
Penyakit Busuk Daun (Antraknosa)
Patogen           : Botryodiplodia palmarum, Glomerella cingulata, Melanconium eaeidis.
Awal mula penyakit ditandai dengan bercak hijau pucat dari ujung daun, kemudian menjadi berwarna kecoklatan dan akhirnya membusuk.
Pengendalian   : Pemupukan berimbang, sanitasi daun sakit, penyemprotan dengan Dithane 0.2%, Benlate 0.3%, dan Antracol 0.2% (diaplikasikan satu minggu sekali selama satu bulan).
Penyakit Bercak Daun
Patogen           : Culvularia eragrostidis, Drechslera halodes, Cochiobolus carbonus.
Gejala ditandai dengan bercak coklat kecil yang tersebar hingga daun kering.
Pengendalian   : Jangan terlambat pindah tanam dari pre nursery ke main nursery, pemupukan berimbang, sanitasi daun sakit, penyemprotan dengan Dithane 0.2%, Benlate 0.3%, dan Antracol 0.2% (diaplikasikan satu minggu sekali selama satu bulan).
Penyakit Busuk Pangkal Batang
Patogen           : Ganoderma boninense
Gejalanya ialah terjadi pembusukan pada pangkal batang yang diikuti dengan tumbangnya pohon. Daun pada pelepah menjadi berwarna kuning mirip dengan kekurangan unsur hara Nitrogen hingga mengalami nekrosis. Selain itu, gejala dapat dilihat jika terjadi “daun tombak” akibat pasokan air yang terhambat. Pada tanaman umur 15 tahun, biasanya diikuti dengan menggantungnya pelepah (sengkleh).
Pengendalian   : sanitasi akar dan batang yang terinfeksi dengan cara dibakar, pembongkaran tanaman terinfeksi, pengendalian secara biologis dengan menggunakan agens antagonis yang mengandung Trichoderma sp 0.4 kg/lubang pada lubang tanam.
Penyakit Busuk Tandan
Patogen           : Marasmius palmivorus
Gejalanya ialah tandan busuk akibat infeksi jamur Marasmius palmivorus. Bagian dalam buah berwarna hitam busuk.
Pengendalian   : Mengurangi kelembaban udara dengan penunasan secara teratur, membuang tandan yang telah busuk, menyemprotkan fungisida sikloheksimid, kaptafol dengan konsentrasi 0.1-0.2% (volume semprot 300 L/ha) dengan interval 2 minggu.
Penyakit Busuk Pucuk
Patogen           : Erwinia carotovora
Gejala awal penyakit terlihat jelas pada daun pupus menjadi kering berwarna abu-abu, kemudian pada pangkalnya patah. Jaringan pada pangkal pupus telah membusuk, basah dan berbau busuk. Selanjutnya penyakit akan menyerang titik tumbuh. Gejala lanjutan pada penyakit yang terserang cukup berat, titik tumbuhnya rusak sama sekali dan jika batangnya dibor akan mengeluarkan banyak cairan berwarna kuning dan berbau busuk. Diduga serangan terjadi karena defisiensi Boron.
Pengendalian   : tanaman yang sakit (sebelum titik tumbuhnya busuk) dapat dikendalikan dengan memotong semua jaringan yang sakit dengan posisi agak di bawah bagian yang terinfeksi, lalu oleskan fungisida sistemik binomil dengan dosis 5 gram per pohon pada bagian yang telah dipotong untuk melindungi dari serangan mikroorganisme. Pohon yang terserang berat harus segera dibongkar.