Mesin press merupakan mesin pengekstrak minyak dimana bubur buah yang telah diaduk dipress sehingga minyak yang terkandung di dalam bubur buah akan keluar akibat tekanan dari pengepress.
|
Pekerjaan ekstraksi minyak dapat dilakukan dengan cara:
1. Ekstraksi minyak secara mekanis
2. Ekstraksi minyak secara fisis
3. Ekstraksi minyak secara mekanis & Fisis
4. Ekstraksi minyak secara biologis
Pada umumnya ekstraksi minyak kelapa sawit di lakukan secara mekanis yaitu dengan pengepressan atau pengempaan. Berikut cara kerja screw press pada pabrik kelapa sawit1. Isi Minyak Hydraulic power pack dengan shell tellus 68 atau sejenisnya kira-kira 40 liter hingga mencapai ambang atas petunjuk Fluid level gauge melalui mulut Filter Breather.
2. Isi minyak Bak roda gigi ( Intermediate housing ) dengan shell Omala 460 atau Macoma R75 atau sejenisnya kira – kira 55 liter hingga mencapai ambang batas petunjuk fluid level gauge melalui mulut filter Breather.
3. Isi minyak Reduktor (Gear Reducer) dengan shell omala 460 atau macoma R75 atau sejenisnya kira –kira 65 liter hingga mencapai ambang petunjuk Level Gauge yang terdapat disamping Reduktor.
Peringatan : Volume minyak Reduktor ini berbeda – beda, tergantung jenis reduktor yang digunakan. Periksa Level Gauge , jika level – minyak masih belum mencapai batas petunjuknya, maka harus ditambah.
4. Bersihkan lokasi dari seluruh sisa kotoran dari pekerjaan
5. Periksa seluruh kekencangan baut dan mur, termasuk sambungan kabel di kotak starter dan Electric motor. Jika longgar, komponen –listrik dalam kotak starter mudah terbakar.
6. Periksa putaran Electric motor screw press, arahnya harus “ balik arah jarum – jam” ( anti clockwise) jika melihat dari sisi depan Cluth Driven pulley Gear reducer.
7. Periksa kekencangan V-Belt.
8. Periksa seluruh jaringan dan sambungan pipa jangan ada yang bocor.
9. Uji coba jalan Screw Press yang pertama tanpa beban, dapat dimulai.
1. Tekan tombol Switch “On” Screw press di panel kotak starter, beban kosong dijalankan ± 10 menit.
2. Perhatikan ampere meter di panel kotak starter screw press, daya ( ampere ) harus sesuai dengan beban kosong electric motor, makin rendah makin baik, sebaliknya jika ampere tinggi periksa ulang urutan sebelumnya (SEBELUM MENGOPERASIKAN SCREW PRESS).
3. Setelah percobaan beban kosong ini berjalan dengan baik, Screw press dapat dioperasikan.
4. Pastikan bahwa mesin digester, dan uliran ampas ( Cake Breaker Conveyor ) di bawah screw press telah dapat beroperasi dengan baik.
5. Hidupkan Hydraulic system dan atur posisi Cone sedekat mungkin dengan Dismentling plate sekaligus pastikan bahwa hydraulic System telah disetel.
6. Buka pintu – corong digester agar buah dapat masuk ke mulut screw press.
7. Buka kran air panas agar air panas dapat menyemprot ke sangkar pressan ( Press cage ), atur volume air panas antar 180 s/d 200 liter perjam dengan melihat Hot Water Meter ( Optional )
8. Jalankan sesaat dalam posisi ini hingga melihat ampas keluar dari mulut dismantling plate screw press, kemudian periksa lagi posisi cone dengan tekanan kerja antara 50 s/d 60 Kg/cm2 ( 600 s/d 1000 Psi) sesuai dengan kondisi buah hingga mendapat hasil pressan yang optimal.
9. Setelah semuanya berjalan lancar dan baik, penyetelan terakhir hydraulic system diperiksa ulang agar setting tekanan kerja ini menjadi permanen, cone screw press ini dapat berjalan otomatis maju dan mundur tanpa dikendalikan oleh operator.
1. Sebelum mengakhiri operasi screw press, yang perlu diperhatikan adalah buah yang masih berada di dalam sangkar pressan screw press harus benar –benar sudah kosong (habis).
2. Atur posisi cone mundur / menjauhi Dismentling plate sehingga sisa buah yang masih berada dalam sangkar pressan dapat keluar seluruhnya jatuh ke Cake Breaker Conveyor (Uliran ampas). Saat mengosongkan sisa buah ini harus memperhatikan kemampuan Cake Breaker Conveyor dan Fibre Fan.
3. Tekan tombol OFF Hydraulic System.
4. Setelah buah dalam sangkar pressan ( Press cage ) sudah tidak tersisa lagi, tekan tombol OFF Screw Press