Kita telah ketahui bersama bahwasannya pabrik minyak kelapa sawit merupakan tempat dimana terjadi pengolahan kelapa sawit menjadi minyak CPO.
Kapasitas pabrik minyak kelapa sawit berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku yang ada disekitar pabrik tersebut. selama ini yang saya ketahui untuk pabrik kelapa sawit ada kapasitas 30 Ton TBS/jam, 45 ton, 60 ton , 90 ton dan 120 ton. dengan kapasitas pabrik yang berbeda sudah pasti alat yang ada didalamnya juga berbeda. terutama adalah Boiler dan Turbin yang ada didalam pabrik tersebut, hal ini dikarenakan perbedaan kapasitas pabrik sudah pasti membutuhkan Steam dan Power yang berbeda.
Minyak CPO bukan satu-satunya produk yang dihasilkan dari pabrik minyak kelapa sawit, melainkan masih ada produk lain yang memiliki nilai diantaranya :
- Palm Kernel (PK)
- Cangkang (By Produk)
- Limbah cair (By Produk)
- Solid decanter (By Produk)
- Fibre (By Produk)
- Janjangan Kosong (By Produk)
semua itu merupaka produk dari kelapa sawit, walaupun produk utamanya adalah CPO dan PK. walaupun By Produk nilainya tidak semahal produk utama namun by produk dapat digunakan sebagai pupuk alternatif dikebun kelapa sawit dimana penggunaan by produk sebagai pupuk dapat meminimalkan penggunaan pupuk organik yang dibeli. by produk yang digunakan sebagai pupuk adalah
- limbah cair
- solid decanter
- janjangan kosong
Crude Oil
Palm Kernel
Cangkang
Fibre
Janjangan Kosong
Decanter solid
Limbah Cair
untuk fibre dan cangkang pada umumnya digunakan sebagai bahan bakar boiler di pabrik, penggunaan bahan bakar untuk boiler lebih diutamakan menggunakan fibre jika fibre tidak mencukupi barulah menggunakan cangkang, hal ini dilakukan karena diharapkan cangkang yang dihasilkan pabrik dapat tersisa dan jika tersisa dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan cangkang sebagai bahan bakar boiler. maka dari itu penggunaan cangkang dalam pengoperasian boiler diharapakan seminimal mungkin untuk mendapatkan pertambahan nilai dari cangkang tersebut.